Rabu, 25 Mei 2016

Kajian Sistem Pergaulan dalam Islam


Untuk Warga Pekanbaru
*Ikhwan Only*
Hadirilah..
Kajian Sistem Pergaulan Dalam Islam | bersama: Ustadz Muhammad Maliki | Rabu,25 Mei 2016 | 20.00-21.30 | Masjid Baitul Makmur | Jl.Mangga Gg.Baitul Makmur-Sukajadi-Pekanbaru

Senin, 18 April 2016

Daftarkan Segera diri Anda!! Gratis..Terbuka untuk Umum | Public Speaking for Dakwah | Ahad, 1 Mei 2016 | 07.00-12.00 WIB | Auditorium Masjid Raya AnNur Prov.Riau

Assalaamu'alaikum

Ayo teman-teman,Saudara-Saudari sekalian..
Pastikan kita hadir menjadi salah satu peserta..

di acara yang akan menumbuhkan kepercayaan diri berbicara didepan umum..

Gratis..Terbuka untuk Umum,

dalam acara

"Public Speaking for Dakwah"
Ahad,1 Mei 2016
07.00-12.00 WIB
di Auditorium Masjid Raya AnNur Prov.Riau

bersama:
- Ust.Muhammad Maliki,S.Pd
"Public Speaking Coach & Trainer,Inspirator Muda,Penulis buku Public Speaking,owner www.kursuspublicspeaking.com,founder ig: @pemudataubat"

dan juga

- Ust.H.Abdul Somad,Lc.MA
"Ulama pakar Hadits Riau,komisi fatwa MUI Prov.Riau,penulis buku 37 Masalah Populer,77 Tanya Jawab Seputar Shalat,30 Fatwa Ramadhan,33 Tanya Jawab Seputar Qurban,dll"

peserta diwajibkan mendaftar melalui sms dengan format :
(nama) spasi (No.HP) kirim ke 0823-8309-0966 (Ikhwan) / 0852-1518-0455 ( Akhwat)

peserta membawa Alat Tulis & Buku Catatan

Siapkan infaq terbaik Anda,
Bersedia menjadi donatur?
atau membuka Stand Bazar?
Hub: 0823-8309-0966
 Informasi: Ustadz.Hasbullah (0813-7803-6449)


 Media Partner :Tafaqquh Streaming,ig: @beraniberhijrah ig: @pemudataubat
 Acara ini didukung oleh : Kursus Public Speaking Pekanbaru,IRMA RAYA ANNUR,FSRMM,
RAMAI,Ayun Moslem Store,Layyina Kids,Aqeela Hijab,Al-Ghinaa Islamic Bookstore



Jumat, 29 Januari 2016

Valentine Day, Budaya Sampah : Zina Berkedok Cinta Kasih Sayang




   Tanggal 14 Februari 2014, harus diwaspadai oleh para orangtua. Valentine’s Day (VD) sudah semakin mengkhawatirkan. Para remaja saling memberikan kasih sayang bukan kepada orang yang berhak, tetapi kepada lawan jenis yang bukan mahramnya.  Kasih sayang itu bukan lagi berupa coklat atau bunga, tapi keperawanan. Banyak kelahiran di luar nikah di kalangan remaja, jika dirunut dari masa awal kehamilannya, banyak terjadi pada momentum tahun baru dan VD.


Keluarga muslim harus mewaspadai adanya infiltrasi budaya zina dengan kedok VD.

VD= Hari Seks Sedunia

Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya diantara salah satu tanda akan datangnya hari kiamat adalah merajalelanya perzinahan”.  Dan Ibnu Mas’ud  berkata: “Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu daerah kecuali Allah mengizinkan negeri itu dihancurkan.”

Katakan cinta dengan kondom.  Hampir di tiap daerah, penjualan kondom menjelang VD meningkat 40-80%, bahkan terjual habis.  Tahun 2012, paket coklat VD berisi kondom, dijual di beberapa minimart.  Satu paket berisi 3 sampai 5 batang cokelat dan 1 pak kondom (Rp35 ribu sampai dengan Rp50 ribu).  Tahun 2013, VD menaikkan penjualan kondom sampai 500%.  Kegiatan kampanye penggunaan kondom sebagai upaya pencegahan penularan HIV/AIDS (oleh Menkes), berperan besar dalam melegalkan dan menganjurkan pemakaian kondom bagi kalangan remaja untuk sex bebas.

Bagi orang kafir, zina adalah perbuatan yang biasa, baik komersial atau atas dasar suka sama suka.  Agama mereka adalah hawa nafsu. VD yang awalnya adalah pesta penyembahan berhala, selalu dimeriahkan dengan mabuk, wanita dan sex bebas.  Nabi Saw bersabda: “Orang yang selalu tetap dalam perzinahan seperti menyembah berhala” (HR Kharaith).

Cabe-cabean, Generasi Baru Gadis Gaul dan Seks Bebas di Kalangan Pelajar

Seperti dalam Film Fast n Furious, ada banyak remaja cantik yang berjejer saat akan melakukan balapan, dengan pakaian sangat minim.   Tahun 2013, di Jakarta bahkan di berbagai daerah, fenomena cabe-cabean (CB) itu sudah terjadi.  Biasanya di arena balapan liar.  Alasannya: suka menonton atau menjadi piala bagi si pembalap.

CB mengarah ke hal negative: remaja putri seksi dan menggoda, kehidupan malam, cewek bayaran, mabuk-mabukan, sampai seks bebas.  Penampilan mereka mudah dikenali: behel untuk bergaya, malam minggu pakai make-up, dandan menor, bonceng motor bertiga atau berempat, suka kebut-kebutan, segala sesuatu di-update dan pakai rok di atas perut, sering kali teriak cabe, malam mingguan di pasar malam, pacaran di fly over, tidak mau terima keadaan, baju ketat, celana pendek, headset tidak pernah lepas dari kuping.

Mengerikan sekali, para pelajar sudah tidak takut lagi berzina.  Na’uzubillahi min zalik.

Pezina Terlaknat di Dunia dan Akhirat

Di alam kubur, Nabi Saw mengabarkan siksa ngeri bagi pezina dalam mimpinya: Pezina laki-laki dan perempuan dalam keadaan telanjang, ditaruh pada sebuah tungku api yang sangat besar.  Bagian bawahnya sangat luas, bagian atasnya lebih sempit. Di bawah tungku ada api yang menyala-nyala. Terdengar dari dalamnya kegaduhan dan suara teriakan yang mengerikan.  Jika api itu menyala, maka terangkatlah mereka sampai hampir terlempar ke luar. Mereka menjerit sejadi-jadinya. Namun jika apinya mengecil, maka mereka kembali turun. Dan siksa tersebut berulang-ulang mereka rasakan sampai terjadinya kiamat (HR Bukhari).

Zina berdampak: garis keturunan (nasab) tidak jelas, menyebarkan wabah penyakit kelamin, para pemuda enggan menikah, mengancam keharmonisan rumah tangga, menurunkan tingkat kelahiran, memicu tindakan kriminal karena adanya permusuhan, dan menurunkan daya pikir bagi pelajar.

Nabi Saw bersabda: “Zina itu menyebabkan kemiskinan” (HR Baihaqi).  “Sesungguhnya orang-orang yang berzina itu wajah-wajah mereka akan menyala-nyala api” (HR Thabrani).  

“Sesungguhnya langit lapis tujuh dan bumi lapis tujuh sangat melaknat orang tua yang berzina. Dan sesungguhnya orang-orang yang berzina itu kemaluannya menyebarkan bau busuk kepada penduduk neraka.” (HR Bazzar).  Kemudian
mereka akan disengat ular neraka yang sakitnya dirasakan hingga 1000 tahun.
 

Rasulullah Saw bersabda: “Orang berzina dengan istri tetangganya, Allah tidak akan memandang dan tidak akan mensucikannya pada hari kiamat nanti, bahkan Dia berfirman: “Masuklah kamu ke neraka bersama-sama dengan orang yang masuk (ke dalamnya)” (HR Ibnu Ubay dan Al Kharaithi).  

“Wahai kaum Muslimin! Takutlah kamu akan berbuat zina, sebab disitu ada enam perkara, yang tiga di dunia dan yang tiga di akherat (HR Baihaqi).  Tiga di dunia: Hilangnya sinar wajahnya, pendek umurnya, berlangsung terus kekafirannya.  Tiga lagi di akherat: mendapat kemurkaan Allah  SWT, hisab (hitungan amal) yang jelek, dan azab neraka.
 

Rasulullah Saw bersabda: “Seorang wanita pezina tidak dinikahi kecuali oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik dan hal itu diharamkan buat laki-laki mukmin”.  Para Mufassirin mengatakan bahwa ayat ini untuk para shahabat yang fakir, yang minta izin kepada Rasulullah Saw untuk menikahi para wanita pelacur dari kalangan ahli kitab dan para budak wanita di Madinah.  

Hukuman bagi pezina yang bujangan adalah dicambuk seratus kali serta diasingkan selama setahun.  Pezina yang sudah menikah, hukumannya  adalah dirajam dengan cara dilempari batu hingga mati.  Hikmahnya, Allah SWT ingin membersihkan pezina dari aib dosa sebelum dihisab di Yaumil Akhir, dan menjadi shock therapy bagi masyarakat agar takut berzina.
 

Jika hukuman di dunia belum dilaksanakan, sementara pelakunya meninggal dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa zina, maka keduanya akan diadzab  di neraka dengan cambuk api, dipukul-pukulkan ke badannya, di hadapan seluruh makhluk di depan pengadilan Allah SWT.
 
Faktor Penyebab
 

Remaja ingin menunjukkan eksistensi dan identitas diri.  Energi mereka tidak tersalurkan secara positif, sehingga terjadilah fenomena CB, arisan seks remaja, pelacuran dan tawuran .
 

Lingkungan (rumah atau sekolah) yang tidak baik akibat salah memilih teman.  Media  didominasi oleh film, lagu, tarian, buku yang berbau pornografi.  Orangtua yang salah dalam mendidik.
 

Wawasan ke Islaman remaja sekarang sangat minim, sehingga tingkat keimanan dan ketaqwaannya rendah.  Banyak remaja yang tidak mengetahui hukum berzina.
 

Solusi
 
Allah Swt berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji (fashiyah) dan jalan yang buruk” (Qs Al-Isra’: 32).  


Nabi saw bersabda: “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan, zinanya memegang. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan tidak mengikuti” (HR Muslim).  

Jadi pacaran itu termasuk zina. Sedangkan zina besar adalah ML (Making Love), yaitu zinanya faraj. Larang anak berkhalwat (pacaran), menonton film/gambar porno. Lebih dari 50% remaja yang berpacaran sudah pernah melakukan ML. Ajarkan anak untuk menjaga pandangan, menjaga lisan, menjaga hati, menjaga sikap dan menjaga pikiran, dalam bergaul dengan lawan jenis.  Jika anak sudah tidak mampu lagi untuk mengontrol hawa nafsu, maka solusi satu-satunya adalah menikah.
 
Tingkatkan terus keimanan anak agar timbul kesadaran diawasi Allah, taat pada Rasululloh, dan terikat pada syariat Islam.  Sabda beliau: "Tidak (akan) berzina orang yang berzina ketika akan berzina ia beriman....." (HR Bukhari Muslim)

 
Kontrol pergaulan anak.  Tegakkan aturan Islam dengan tegas. Jangan biarkan anak punya hoby keluar malam.  Remaja muslimah menutup auratnya dengan sempurna.  Bimbing anak untuk melaksanakan salat tahajjud dan puasa sunnah sesuai dengan kesanggupannya, setelah bisa bertanggung jawab dalam salat wajib 5 waktu.  Anak berlatih untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengontrol hawa nafsunya.

Orangtua meng-up date perkembangan dunia remaja, sehingga bisa mencari solusi yang tepat.  Ketika memberikan nasihat, orangtua mengimbanginya dengan memberikan perhatian, ungkapan kasih sayang, kedekatan, keterbukaan, kepercayaan dan tanggung jawab.  Orangtua menjadi teladan yang baik dan terus berdoa agar diberi kekuatan, kesabaran, kemudahan, dan petunjuk dalam mendidik anak.

Pemerintah harus tegas melarang VD, seperti di Negara Malaysia.  


[Ummu Hafizh/salam-online]

 Berikut link video Sejarah Valentine Day dan hukum merayakannya :

Late Post Malam Muhasabah 31 Desember 2015


  Bertepatan dengan malam pergantian tahun 2015 pada hitungan tahun Masehi, Remaja Masjid Al-Islamiyah menggelar Malam Muhasabah pada hari Kamis, 31 Desember 2015 pukul.20:00 yang diselenggarakan di Masjid Al-Islamiyah.

  Acara ini diisi dengan kajian-kajian inspiratif oleh Ustadz Ridhial Qodri,S.Kom pimpinan dari Lembaga Trainer ATC (Al-Qarni Training Centre) yang berpusat di Pekanbaru. Disela-sela kajian ini diselipkan dengan berbagai tayangan video yang menggugah peserta dengan menambah antusiasme para peserta untuk lebih semangat dalam mendengarkan motivasi-motivasi yang disampaikan oleh Trainer yang biasa dipanggil Kak Qodri ini.
  
  Acara Muhasabah yang diangkat dalam momen malam pergantian tahun ini diadakan bertujuan untuk kembali melihat catatan ataupun kilas balik amal perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya, dengan poin penting berupa perubahan hijrah kearah yang lebih baik, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT. Sang Pencipta sekaligus Pengatur alam semesta.
  
  Kajian ini diadakan dengan dukungan penuh oleh Bapak-Bapak Pengurus Masjid serta Bapak Ketua RW dan RT mengingat banyak dari kalangan pemuda dan pemudi yang keluyuran tak tentu arah dengan maksud foya-foya, pesta kembang api dan hal lainnya yang tidak bermanfaat.
  
  Oleh karena itu, sudah sepatut dan sewajarnya sebagai generasi muda pembawa perubahan agar selalu mengisi waktu luang yang dimiliki dengan hal-hal yang bermanfaat dan menambah nilai guna serta hal-hal yang selalu mengantarkan kepada Ridho-Nya Allah SWT.

Rabu, 27 Januari 2016

Selagi Muda, Ibadah..



   Masa muda adalah masa dimana jiwa dan raga masih sehat-sehat. Pada masa ini, semua organ tubuh kita masih berfungsi normal. Mata kita, telinga kita dan organ tubuh lainnya masih berfungsi normal tanpa ada gangguan. Oleh karena itu, masa ini dapat kita katakan sebagai masa fit atau masa kuat.
Perlu dicatat, bahwa masa muda perlahan akan kita tinggalkan. Setiap kali waktu kita bertambah, maka masa muda perlahan meninggalkan kita. Dan suatu saat nanti, masa muda (masa kuat) akan berubah menjadi masa tua.
   Masa tua tentu berbeda dengan masa muda. Kalau masa muda dapat dikatakan sebagai masa kuat, maka masa tua dapat kita katakan masa lemah. Pada masa ini, semua organ tubuh kita perlahan sudah tidak berfungsi normal. Penglihatan sudah agak rabun, telinga sudah sulit mendengar dan organ tubuh lainnya tidak berfungsi normal seperti pada masa muda.

Muda, berprestasi
   Menyadari hal tersebut, tentu tak patut bila kita hanya merenungi saja masa muda kita. Lebih tak patut lagi, bila masa muda kita justru kita habiskan untuk foya-foya dan maksiat. Masa muda harusnya kita isi dengan prestasi. Mumpung masih muda, isi dengan belajar sungguh-sungguh, kaji islam dengan bener. Dengan begitu, masa muda kita tidak sia-sia, tapi barokah!
Melihat kondisi pemuda jaman sekarang ini, kita dapat menyimpulkan bahwa sangat sedikit dari mereka yang menghabiskan masa mudanya untuk belajar islam dan memperjuangkan islam. Yang justru banyak ialah mereka yang habiskan masa muda untuk maksiat. Begitu banyak kita lihat pemuda yang menghabiskan waktu malamnya di tempat hiburan seperti karaokean dan diskotik. Sementara pemuda yang datang ke mesjid dapat kita hitung saking sedikitnya.
Parahnya, terkadang ada pemuda yang menganggap bahwa pemuda yang hidupnya diisi untuk ibadah adalah pemuda kolot dan kampungan. Pemuda yang seperti ini tidak menyadari bahwa Allah menciptakannya di dunia tidak untuk yang lain, melainkan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Allah swt berfirman:

“Tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (Qs. Adzariyat : 56)

   Pemuda yang hebat adalah pemuda yang mengisi masa mudanya untuk beribadah kepada-Nya. Namun, pemuda yang begini pada jaman sekarang sangat langka. Dari ribuan pemuda, mungkin hanya ada satu yang bisa kita temukan.
Pemuda yang hebat bukanlah pemuda yang setiap malam datang ke tempat hiburan. Bukanpula mereka yang banyak pacarnya. Bukan pula mereka yang menghafal ribuan lirik lagu. Tapi pemuda yang hebat adalah mereka yang menghabiskan waktunya untuk ibadah kepada-Nya.
Pemuda hebat selalu mengisi masa kuatnya untuk mencari ilmu, menambah tsaqofah islamnya serta membagikan ilmunya pada orang lain. Setiap hari, ia selalu berdakwah, menulis artikel islami, dan menebarkan manfaat bagi banyak orang. Pemuda yang seperti inilah yang nanti akan dinaungi oleh Allah disaat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Dari Abu Hurairah yang disepakati oleh al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw pernah bersabda:

“Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah dibawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya….”

Selagi muda, ibadah!
    Menyadari bahwa masa muda adalah masa kuat, harusnya kita mulai berbenah diri untuk memanfaatkan masa muda sebaik mungkin untuk ibadah. Janganlah kita manfaatkan masa terbaik kita ini untuk berfoya-foya dan maksiat. Selagi muda, ibadahlah! Berikan masa terbaik kita untuk Allah, karena Allah hanya menerima yang baik-baik. Rasulullah saw pernah bersabda:

Sesungguhnya Allah itu Mahabaik. Dia hanya menerima yang baik-baik saja”(HR Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad)

   Jadi, Allah hanya menerima yang baik-baik. Allah tidak akan menerima sesuatu yang lebih layak ditolak ketimbang diterima. Dalam berinfak misalnya, Allah melarang kita untuk memilih yang buruk untuk diinfakkan. Allah swt berfirman:

Janganlah kalian memilih yang buruk untuk kalian infakkan”(QS. Al-Baqarah[2]: 267)

   Demikian pula dengan masa muda kita. Kita harus memberikan waktu terbaik kita, masa kuat kita untuk Allah swt. Maka, infakkanlah masa mudamu untuk perjuangkan agama Allah. Hanya dengan memperjuangkan agama Allahlah kita insya Allah akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya. Amin!

   Kalau sudah mendapatkan kedudukan tinggi di sisi-Nya, maka Dia akan memberikan kita apa yang dijanjikan-Nya. Itulah Surga, dimana kenikmatan yang sangat luar biasa ada di dalamnya. Dibandingkan dengan surga, kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya, melainkan hanya seperti air yang menempel di jari kita tatkala dicelupkan ke laut. Sedangkan laut yang luas itu, itulah ibarat kenikmatan surga. Jadi, dunia tak ada apa-apanya dibandingkan surga.

   Untuk mendapatkan kenikmatan surga tersebut, tentu bukan dengan foya-foya apalagi maksiat. Tapi untuk mendapatkannya, kita harus taat pada-Nya. Jalankan segala perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Insya Allah, Surga akan kita akan mendapatkannya.
Terakhir, sebelum saya tutup artikel ini, saya ingin mengutip firman Allah swt dalam Al-qur’an. Dalam Al-qur’an, Allah swt berfirman:

“- Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (‘Āli `Imrān :133 )

   Jadi, Allah memerintahkan kita untuk bersegera untuk beribadah. Disini, Allah melarang kita untuk menunda-nunda untuk beribadah. Maka selagi muda, ibadahlah!wallahu a’lam bish shawab.[]
Referensi:
Dr. Najih Ibrahim.Pesan-pesan penggugah untuk pengemban dakwah.2011. Bogor: Al Azhar Press
Hizbut Tahrir.Pilar-pilar pengokoh nafsiyah Islamiyah.2012.Jakarta: HTI Press
Ditulis oleh : Hardi Jofandu, Pelajar SMAN 10 KENDARI

Jumat, 25 Desember 2015

Bahaya Perusakan Aqidah di balik Peringatan Natal Bersama dan Tahun Baru

 

Dalam sepekan ini, mengemuka kembali seruan-seruan untuk mengucapkan selamat natal atau bahkan ikut berpartisipasi dalam perayaan natal baik hadir dalam perayaan di gereja, atau menjadi panitia dalam perayaan natal bersama, dsb. Bahkan sebagian tokoh mencontohkan langsung dengan menghadiri atau menjadi panitia perayaan natal bersama.
Dibalik seruan natal bersama, dsb, disengaja atau tidak, ada pesan jahat. Ketika berpartisipasi dalam natal bersama, dsb itu dianggap sebagai wujud toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Seolah dengan mudah bisa disimpulkan, bahwa yang tidak ikut atau bahkan menolaknya, adalah orang yang tidak toleran dan tidak mau rukun dengan umat agama lain. Tentu kesimpulan seperti itu terlalu menyederhanakan masalah.


hukum muslim Merayakan Natal
hukum merayakan natal maupun perayaan keagamaan umat lain bagi seorang muslim sebenarnya sudah jelas yaitu haram. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
Dan orang-orang yang tidak menghadiri/menyaksikan az-zûr, dan apabila mereka melewati al-laghwu(perbuatan dan perkataan yang tidak berguna), mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (QS al-Furqan [25]: 72).
Mayoritas mufassir, memaknai kata az-zûr di sini adalah syirik (Imam asy-Syaukani, Fath al-Qadîr, iv/89). Sementara Abu ‘Aliyah, Thawus, Muhammad bin Sirrin, adh-Dhahhak, ar-Rabi’ bin Anas, dan lainnya, memaknai az-zûr itu adalah hari raya kaum Musyrik (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr Ibnu Katsîr, iii/1346).
Sedangkan kata lâ yasyhadûna, menurut jumhur ulama‘ bermakna  yahdhurûna az-zûr -tidak menghadirinya- (Imam asy-Syaukani, Fath al-Qadîr, iv/89). Makna inilah yang lebih tepat sesuai dengan konteks kalimat ayat tersebut, sebab frase Allah menyatakan (artinya): “dan apabila mereka melewati al-laghwu (perbuatan dan perkataan yang tidak berguna), mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS al-Furqan [25]: 72).
Dengan demikian, keseluruhan ayat ini memberikan pengertian bahwa mereka tidak menghadiri az-zûr. Dan jika mereka melewatinya, maka mereka segera melaluinya, dan tidak mau terkotori sedikit pun oleh nya (lihat Imam Ibnu Katsir, Tafsîr Ibnu Katsîr, juz 3, hal. 1346).
Berdasarkan ayat ini, banyak fuqaha’ yang menyatakan haramnya menghadiri perayaan hari raya kaum kafir. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Kaum muslim telah diharamkan untuk merayakan hari raya orang-orang Yahudi dan Nasrani. ” (Ibnu Tamiyyah, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm, hal.201).
Anas ra menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw datang ke Madinah, mereka memiliki dua hari raya yang mereka rayakan -hari Nayruz dan Mihrajan- maka beliau pun bersabda:
« قَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا : يَوْمَ اْلأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ »
Sungguh Allah SWT telah mengganti dua hari itu dengan dua hari yang lebih baik yaitu Idul Adha dan idulFithri (HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i dengan sanad yang shahih).
Mengomentari hadis ini, di dalam Faydh al-Qadîr (iv/551) disebutkan: “di dalamnya terdapat dalil bahwa mengagungkan hari Nairuz dan al-Mihrajan dan semisalnya -yakni hari raya kaum kafir- adalah terlarang”. Ibn Hajar al-‘Ashqalani juga mengomentari, “darinya diistinbath terlarangnya bergembira di hari-hari raya kaum musyrik dan menyerupai mereka. Bahkan syaikh al-Kabir Abu Hafash an-Nasafi dari Hanafiyah sampai mengatakan : “siapa saja yang menghadiahkan sebutir telur kepada orang musyrik pada hari raya mereka itu sebagai pengagungan terhadap hari itu maka dia telah kafir kepada Allah SWT” (Fath al-Bari, 2/442).
Imam Baihaqiy telah menuturkan sebuah riwayat dengan sanad shahih dari ‘Atha’ bin Dinar, bahwa Umar ra pernah berkata:
لَا تَعَلَّمُوا رَطَانَةَ الْأَعَاجِمِ وَلَا تَدْخُلُوا عَلَى الْمُشْرِكِينَ فِي كَنَائِسِهِمْ يَوْمَ عِيدِهِمْ فَإِنَّ السُّخْطَ يَنْزِلُ عَلَيْهِمْ
Janganlah kalian mempelajari jargon-jargon orang-orang Ajam. Janganlah kalian memasuki kaum Musyrik di gereja-gereja pada hari raya mereka. Sesungguhnya murka Allah SWT akan turun kepada mereka.
Imam Baihaqi menyatakan, “Jika kaum muslim diharamkan memasuki gereja, apalagi merayakan hari raya mereka.” (Ibnu Tamiyyah, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm, hal.201). Tidak ada seorang sahabat pun yang mengingkari larangan Umar tersebut. Hal itu menunjukkan para sahabat bersepakat, haram terlibat dalam perayaan hari raya kaum kafir.
Begitulah, Islam telah melarang umatnya melibatkan diri di dalam perayaan hari raya orang-orang kafir, apapun bentuknya. Melibatkan diri di sini mencakup perbuatan: mengucapkan selamat, hadir di jalan-jalan untuk menyaksikan atau melihat perayaan orang kafir, mengirim kartu selamat, dan lain sebagainya. Adapun perayaan hari raya orang kafir di sini mencakup seluruh perayaan hari raya, perayaan orang suci mereka, dan semua hal yang berkaitan dengan hari perayaan orang-orang kafir (musyrik maupun ahlul kitab).
Hal yang sama juga berlaku pada perayaan tahun baru masehi. Perayaan tahun baru Masehi secara khusus memang sangat erat dengan hari raya kaum kafir. Peringatan tahun baru sudah dimulai sejak 45 SM pada masa kaisar Julius Caesar. Januari dipilih menjadi bulan pertama diantaranya karena dikaitkan dengan nama dewa Janus. Umat Kristen akhirnya ikut merayakannya. Berdasarkan keputusan Konsili Tours tahun 567 umatKristen ikut merayakan Tahun Baru dan mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi. Lalu pada tahun 1582 M, Paus Gregorius XIII mengubah Perayaan Tahun Baru Umat Kristen dari tanggal 25 Maret menjadi 1 Januari. Sejak saat itu, umat Kristen di seluruh dunia merayakan Tahun Baru mereka pada tanggal 1 Januari.
Bahaya Pluralisme dan Sinkritisme
Umat Islam harus mewaspadai seruan-seruan yang mangajak merayakan atau mengucapkan selamat natal dan tahun baru. Sebab dibalik seruan itu ada bahaya besar yang bisa mengancam aqidah umat Islam. Seruan berpartisipasi dalam perayaan natal, tidak lain adalah kampanye ide pluralisme. Paham kufur yang mengajarkan kebenaran semua agama-agama di dunia. Bagi penganut ajaran pluralisme, tidak ada kebenaran mutlak. Semua agama dianggap benar. Itu berarti, umat muslim harus menerima kebenaran ajaran umat lain, termasuk menerima paham trinitas dan ketuhanan Yesus.
Seruan itu juga merupakan propaganda sinkretisme, pencampuradukan ajaran agama-agama. Spirit sinkretisme adalah mengkompromikan hal-hal yang bertentangan. Dalam konteks Natal bersama dan tahun baru, sinkretisme tampak jelas dalam seruan berpartisipasi merayakan Natal dan tahun baru, termasuk mengucapkan selamat Natal. Padahal dalam Islam batasan iman dan kafir, batasan halal dan haram adalah sangat jelas. Tidak boleh dikompromikan !
Paham pluralisme dan ajaran sinkretisme adalah paham yang sesat dan haram bagi kaum muslimin untuk mengambilnya dan menyerukannya. Allah SWT telah menetapkan bahwa satu-satunya agama yang Dia ridhai dan benar adalah Islam. Selain Islam tidak Allah ridhai dan merupakan agama yang batil (lihat QS Ali Imran [3]: 19).Dengan tegas Allah SWT berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi (QS Ali Imran [3]:85).
Allah SWT dengan tegas dan qath’i menyatakan bahwa Dia tidak beranak atau pun diperanakkan (QS al-Ikhlash [111]: 3). Jadi jelas ajaran trinitas Kristen merupakan ajaran syirik, menyekutukan Allah. Maka Allah SWT dengan qath’i menghukumi orang yang meyakini ajaran trinitas adalah kafir (QS al-Maidah [5]: 73). Allah pun tegas menyatakan orang kafir termasuk di dalamnya ahlul kitab (Yahudi dan Nashrani) akan dijebloskan ke neraka Jahannam dan mereka adalah seburuk-buruk makhluk (QS al-Bayyinah [98]: 6).
Perlu kita renungkan, bagaimana mungkin umat justru diminta tolong menolong dalam seruan dan perayaan kesyirikan yang benar-benar dimurkai Allah SWT ? Atau memberi selamat atas perayaan kelahiran Yesus yang mereka anggap sebagai tuhan, perkara yang sangat benci Allah SWT?
Wahai Kaum muslim
Sungguh amat berbahaya bila hari ini umat justru diseru agar menggadaikan akidahnya dengan dalih toleransi dan kerukunan umat beragama. Begitulah yang terjadi ketika hukum-hukum Allah dicampakkan. Tidak ada lagi kekuasaan berupa negara al Khilafah yang melindungi aqidah umat ini. Islam dan ajarannya serta umatIslam terus dijadikan sasaran.
Perlu kita tegaskan, mengucapkan atau merayakan natal dan tahun baru tidak ada hubungannya dengan kerukunan umat beragama. Sesungguhnya kerukunan umat beragama bukan berarti dengan cara mengorbankanaqidah umat Islam. Dalam Islam tidak ada paksaan terhadap orang kafir untuk memeluk agama Islam, mereka juga boleh beribadah , keselamatan dan kesejahteraan mereka sebagai ahlul dzimmah pun dilindungi dan dijamin. Mereka tidak boleh didzolimi. Meskipun demikian, dalam masalah aqidahIslam dengan tegas menyatakan bahwa agama mereka adalah kafir dan ajaran agama mereka adalah sesat .
Mudah-mudahan ke depan kita makin gigih menjelaskan Islam. Menyerukan syariah dan Khilafah, sehinggaIslam benar-benar bisa terwujud secara nyata dalam kehidupan. Sebab hanya dengan syariah dan Khilafahlah,aqidah umat Islam terjaga sekaligus menjamin kesejahteraan dan keamanan umat manusia baik muslim maupun orang-orang kafir. Wallâh a’lam bi ash-shawâb[]
[Al Islam 587]